Minggu, 15 April 2012

MENJELANG PILGUB JABAR

Tanpa terasa masyarakat Jawa Barat kembali akan melaksanakan hajat politik pada 24 Februari 2013. Berbagai Partai Politik sudah berbenah meyambut hajat lima tahunan di Provinsi yang terdiri dari 7 kotamadya dan 19 kabupaten yang mempunyai jumlah penduduk sekitar 43.021.826 jiwa dengan 35.500.000 hak pilih ini.
Walaupun KPU (Komisi Pemilihan Umum) Jawa Barat belum membuka pendaftaran bagi calon Gubernur/Wakil Gubernur, tapi hampir semua Partai Politik di Jawa Barat sudah bergerak ke arah peraihan Jabar 1 dan Jabar 2. Mereka menjajagi  koalisi dengan sesama Parpol untuk sekedar menyamakan persepsi dan menyodorkan figur.
Sementara Tim Sukses Cagub/Cawagub  sudah bergantayangan di lapangan untuk mensosialisasikan jagonya dengan berbagai iming-iming jika jagoannya terpilih kelak. Masyarakat pun menerimanya dengan senang hati apalagi diberi “salam tempel” sebuah amplop.
Pada Senin 16 Januari 2012, PDI Perjuangan Jabar  resmi memperkenalkan enam bakal calon gubernur dari kalangan internal dalam Forum Rakerda Partai di Bandung disaksikan Sekjen DPP, Tjahjo Kumolo. Keenam balon tersebut, diantaranya Dedi Supardi yang saat ini menjabat sebagai Bupati Cirebon, Gatot Cahyono (Wakil DPD PDIP Jabar), Rieke Dyah Pitaloka (Anggota Komisi IX DPR RI), Aang Hamid Suganda (Bupati Kuningan), Eep Hidayat (Bupati Subang nonaktif) serta Don Murdono (Bupati Sumedang). Partai banteng dalam lingkaran itu bisa mengusung paket mandiri karena mempunyai 17 kursi di DPRD Jabar.
Partai Demokrat sebagai partai pemenang Pemilu 2009 telah membuka pendaftaran bagi Cagub dan Cawagub. Ada enam kader yang mengembalikan formulir (bakal calon) gubernur yakni Iwan Sulanjana, Teddy Suratmadji, Daday Hudaya, Nana Rukmana, Dede Yusuf, dan Dada Rosada.
Sementara dua kader Demokrat mengembalikan formulir untuk posisi bakal calon wakil gubernur yakni Saly Iskandar dan Irwan Koesdrajat.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang hanya bermodal delapan kursi juga siap meramaikan  bursa Pilgub. Kendati belum cukup syarat, Ketua PPP Jabar, Rachmat Yasin memasang tawaran tinggi. “Saya tidak butuh awak atau sikil (badan atau kaki), tapi kepala. Kalau jadi wakil, bagaimana konsep saya bisa jalan. Dan akhirnya hasil Mukerwil di Hotel Panghegar, jalan Merdeka, Bandung,Selasa, 10 April 2012l DPW PPP memutuskan dalam menghadapi pilgub 2013 mendatang PPP mendukung Rahmat Yasin sebagai calon Gubernur Jawa Barat.
Sementara itu, Ketua Ketua Tim Penjaringan Balon Calon Gubernur dan Wagub DPD Partai Gerindra Jabar, Sunatra.mengatakan bahwa partainya  sedang menggodog calon yang akan diajukan dalam pilgub 2013 ini. Sudah ada beberapa kader partai yang mengambil formulir pendaftaran yaitu; M Syahrir, ketua Fraksi Gerindra DPRD Jabar, Rachel Maryam Anggota DPR RI, Humar Dani, ketua dewan penasihat DPD Partai Gerindra Jabar. Selain itu, Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Oo Sutisna rencananya juga akan mengambil formulir pendaftaran. Sementara tiga lainnya bukan kader Gerindra, masing-masing Abdul Wahid Yunus, Jamaludin dan Mustofa Djamaludin.
Namun berbeda dengan PDI Perjuangan, Partai Gerindra dan Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golkar sudah menetapkan bakal calon gubernur yang akan berlaga di Pilgub Jabar mendatang yakni Ahmad Heryawan (diusung oleh PKS) dan Iryanto MS Syafiuddin atau Yance (diusung oleh Partai Golkar).
Kendati belum memenuhi syarat pencalonan 15 persen suara, PKS sudah mantap mengusung kadernya, Ahmad Heryawan yang berstatus incumbent.
Ketua DPW PKS Jabar, Tate Qomaruddin menyebut alasan penunjukan Heryawan sebagai calon tunggal karena dinilai sudah melakukan banyak hal selama memimpin Jabar. Bagi partai yang mempunyai 13 kursi itu, alasan ini merupakan sebuah nilai plus.
PASANGAN INCUMBENT
Bagaimana kans Ahmad Heryawan dan Dede Yusuf yang pada tahun 2008 lalu bahu membahu dengan mengerahkan segala kemampuan dan kekuatan untuk memenangkan Pilgub yang akhirnya dengan kuasa Allah SWT. bisa memenangkannya? Atau kalau meminjam istilah grup band “Armada” “Mau dibawa kemana hubungan kita?”
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan pasangan dirinya dengan Wagub Dede Yusuf, yang biasa disebut Hade, memiliki peluang yang sama dengan pasangan lain untuk maju dalam Pemilihan Gubernur 2013.Sama halnya dengan  pasangan lain, ada kemungkinan pasangan Hade kembali maju dalam Pilkada 2013,” kata Ahmad Heryawan di Bandung.
Menurut Heryawan, pasangan Hade memiliki peluang yang sama dengan pasangan calon gubernur/wakil gubernur yang lain. Namun yang jelas, Hade akadnya sampai 2013. Tapi kalau kemudian diperpanjang bisa ada peluang, tergantung kesepakatan berikutnya,” kata dia.
Dia mengatakan, saat ini semua peluang bisa terjadi pada setiap pasangan calon yang akan maju. Hanya saja konstalasi politik bisa berubah setiap saat, kemungkinan bertahan bisa, kemungkinan berubah juga bisa. Tapi kita siap dengan segala kemungkinan,” ujarnya.
Namun, kata Heryawan, secara pribadi dirinya siap dipasangkan dengan siapa pun. Pernyataan itu sebagai peluang bagi partai yang siap mengajukan Calon Wakil Gubernur.
Peluang ini bisa diambil oleh partai yang minimal memiliki 2 kursi di DPRD Jabar, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan yang lainnya. Kans menang pasangan ini (kalau mau)cukup terbuka karena selama memerintah Ahmad Heryawan relatif tidak ada kasus yang menurunkan kredibilatasnya bahkan kalau diberi kesempatan satu periode lagi dia bisa menuntaskan program-program yang belum selesai. Popularitas di masyarakatpun tidak kalah dengan Wakil Gubernurnya sekarang, Dede Yusuf.
Kalau pasangan ini terpilih, Wagubnya tinggal duduk manis saja  belajar menjalankan roda pemerintahan Jawa Barat  dan periode selanjutnya mencalonkan diri jadi Gubernur atas seidzin Ahmad Heryawan, karena Ahmad Heryawan sendiri kena aturan tidak boleh menjabat lebih dari dua kali.
SIKAP WARGA NAHDLIYYIN KABUPATEN BANDUNG
Satu hal yang lumrah dan biasa jika menghadapi hajat politik dari mulai pemilihan Presiden, Gubernur, Bupati dan lainnya para calon dan tim suksenya mendatangi kantong-kantong masa. Begitu juga dengan Pilgub Jabar ini sudah ada beberapa calon gubernur dan tim suksesnya mendatangi warga Nahdliyyin Kab. Bandung. Tapi, sebagai organisasi struktural PCNU Kabupaten Bandung tidak akan mengambil keputusan sendiri. PCNU Kab. Bandung ingin mengingatkan kepada semua pengurus berbagai tingkatan bahwa jika Pemilihan Presiden keputusan ada di tangan PBNU, Pemilihan Bupati ada di PCNU, pemilihan Kepala Desa ada di Ranting NU, maka Pemilihan Gubernur Jabar 2013 ini PCNU Kab. Bandung menyerahkan keputusannya kepada PWNU Jawa Barat.
Jika etika organisasi ini bisa dilaksanakan oleh semua pengurusan NU di berbagai tingkatan maka setiap calon yang diusung oleh NU, dengan suara mayoritas warga NU Indonesia, insya Allah bakal menang.
Oleh itu, kita berharap akan muncul calon-calon Gubernur/Wakil Gubernur yang bisa memajukan dan mensejahterakan masyarakat Jawa Barat dan kita juga berharap  Pengurus Wilayah NU Jawa Barat mengarahkan pilihan kepada calon Gubernur/Wakil Gubernur yang memperhatikan warga Nahdliyyin, sehingga Pengurus NU Kabupaten Bandung bisa tenang dan leluasa menjalankan program-program yang telah dicanangkan oleh PBNU di Muktamar Makassar 2010. Amin