Senin, 31 Oktober 2011

TENTANG MENCAPAI DERAJAT “INSAN KAMIL”


Pada bagian ini, kita akan membicarakan tentang peningkatan dan pembersihan diri untuk mencapai derajat Insan Kamil atau Manusia Sempurna, yaitu orang yang telah memisahkan dan melepaskan dirinya dari hal-hal keduniaan.
Tujuan pembersihan ini ada dua :
1. Untuk mencapai sifat-sifat Allah, yakni bersifat dengan sifat-sifat-Nya yang mulia.
2. Untuk mencapai Zat Allah, yakni mengenal-Nya me lalui hakikat dan ma’rifah.
Pembersihan diri untuk mencapai sifat Allah memerlukan suatu ajaran yang dapat menunjukkan proses pembersihan cermin hati, yakni dengan cara membaca (dzikir atau wirid) Asma’ Allah (nama-nama Allah).
Dzikir adalah kunci untuk membuka pintu hati. Dan apabila pintu hati telah terbuka, muncullah dari dalamnya pikiran-pikiran yang arif untuk membuka mata hati. Ketika mata hati telah terbuka, maka tampaklah sifat-sifat Allah melalui mata hati itu. Kemudian mata hati akan melihat refleksi (bayangan) kasih sayang, kelembutan, keindahan, dan kebaikan Allah, dalam cermin hati yang bersih dan berkilauan. Tanpa dzikir, pintu hati manusia akan terus tertutup dan dipenuhi debu-debu dunia. Selain itu, dengan diabaikannya dzikir, manusia tidak akan pernah lepas dari hasratnya untuk mengejar keinginan dan kecintaan terhadap dunia.
Seorang Mu’min melihat dengan Nurullah. Mu’min juga merupakan cermin bagi mu’min yang lain. Orang yang berilmu membuat bayangan, tetapi orang yang arif mengkilaukan cermin hati yang di dalamnya terdapat bayangan hakikat. Dan apabila mata hati itu bersih berkilauan dan suci, muncullah dalam cermin itu berbagai rahasia Allah yang berupa hakikat yang dicurahkan kepada hati yang bersih berkilauan dan suci itu.
Apabila cermin hati itu sempurna karena selalu dibersihkan dengan zikrullah hingga berkilauan, pemilik hati itu akan sampai kepada sifat-sifat Ketuhanan dan mengenal sifat-sifat itu. Hal ini hanya mungkin terjadi bila cermin hati kita telah bersih berkilau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar