Kamis, 08 Maret 2012

Apa Itu Alam Jabarut? (2)

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar

Bangsa jin tidak bisa mengenal seluruh perilaku malaikat, meskipun sama-sama sebagai  penghuni Malakut. Sesama malaikat pun tidak saling memahami rahasia satu sama lain.

Para malaikat adalah makhluk profesional yang mengerjakan tugasnya masing-masing, dan tidak saling mengganggu serta mengintervensi sebagaimana diamanatkan Allah.

Di antara para malaikat, ada malaikat utama dan keutamaannya dilihat dari perspektif manusia yang memilah fungsi-fungsi para malaikat. Sementara itu, alam Jabarut merupakan alam paling tinggi karena di atasnya sudah tidak bisa lagi disebut dengan alam dalam arti ma siwa Allah.

Di atasnya, sudah bukan lagi alam, tetapi sudah masuk dalam wilayah Qudsiyyah. Sebagai alam paling tinggi, tentu menjadi objek cita-cita dan harapan manusia. Namun, perlu ditegaskan bahwa sebagai manusia kita tidak dituntut secara mutlak untuk memasuki alam-alam itu, namun juga tidak dilarang berupaya untuk itu.

Banyak ayat dalam Alquran yang menjelaskan martabat-martabat kehidupan spiritual manusia dan menantang manusia untuk menaiki jenjang derajat yang lebih tinggi.  Alquran mencela manusia yang cenderung set back ke jenjang derajat lebih rendah (asfala safilin).

Kalau manusia sudah berupaya menaikkan status ke alam yang lebih tinggi, namun tidak bisa menembus batas-batas alam tersebut, tidak perlu khawatir dan tak perlu dipermasalahkan. Tugas manusia hanya sebagai hamba dan khalifah. Bagaimana menjadi hamba yang lebih baik dan bagaimana menjadi khalifah lebih sukses di muka bumi ini.

Urusan menembus batas atau menyingkap tabir/hijab lalu memasuki alam dan maqam lebih tinggi itu adalah urusan dan hak prerogatif Allah. Apakah Allah mau memberi petunjuk dan siapa yang akan diberi petunjuk untuk itu, semuanya merupakan rahasia Allah.

Upaya manusia meningkatkan martabat spiritual ke jenjang lebih tinggi ditempuh para sufi dan pengamal tarekat. Namun, substansi pendekatan mereka mempunyai benang merah yang sama, yaitu manusia selalu harus melakukan pembersihan diri (tadzkiyah al-nafs) melalui berbagai exercise (riyadhah) dan perjuangan batin (mujahadah).

Redaktur: Chairul Akhmad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar